Sabtu, 12 Mei 2012

Suara Rakyat HMTL


Berawal dari pertama kali saya menginjakan kaki di suatu komunitas yang begitu kental dengan warna Hijaunya, dengan modal mental dan doa saya menyatakan siap untuk mengahadapi segala sesuatunya yang akan terjadi di hari itu dan seterusnya, terdengar begitu garang teriakan nasehat dari penguasa HMTL dan suara lantang dari seseorang yang mungkin mereka anggap manusia setengah dewa dalam komunitas ini, mungkin ini merupakan ucapan selamat datang bagi saya dan teman-teman yang juga baru pertama kali mendapat sambutan sehangat ini.
            Seiring berjalannya waktu saya begitu yakin bahwa kaki ini sudah begitu tepat menempatkan langahnya karena banyaknya informasi-informasi yang menjelaskan indahnya masa depan ketika saya berhasil meninggalkan HMTL tentunya secara terhormat dan dengan prosedur yang ada, saya bayangkan manisnya hari itu jika memang saya sanggup meraih   apa yang di jelaskan dalam informasi tersebut, dan itu membuat hati ini semakiin mencintai HMTL.
            Ketika aliran cinta HMTL yang semakin deras mengalir di darah ini mulai timbul berbagai pertanyaan di kapala yang seharusnya begitu mendasar namun sepertinya begitu sulit untuk di pecahan, jiwa ini mulai merasakan gejolak yang begitu dahsyat, tapi aku yakin bahwa ini sebenarnya mampu di pecahkan dengan menyatukan ratusan kepala untuk membuat barisan yang solid dan berteriak satu suara demi tercapainya harapan yang selama ini menghantui tidur dan mengganggu selera makan.
            Barisan itu rasanya begitu sulit untuk di bentuk, lalu keraguanku muncul atas informasi-informasi tentang indahnya masa depan, mungkin kepala-kepala komunitas ini sudah penuh atas dongeng – dongeng tentang masa depan sehingga tidak mampu lagi menerima sesuatu yang sebenarnya sangat berpotensi untuk mengancam kebenaran dari informasi yang ada.
            Aku kembali berpikir sebenarnya tidak ada yang kurang dari HMTL, dari awal aku menginjakan kaki disini dengan sambutan yang begitu lain dari pada yang lain, hingga aku di bentuk seperti ini, lalu kemana mereka yang menganggap dirinya sebagai seseorang yang mendidik ??? mengapa hanya segelintir orang yang merasa terganggu atas ancaman ini ??? bukankah ini adalah kegelisahan bersama ???
            Aku dan mereka yang berani mempertanyakan ini merasa seperti orang-orang yang terpilih dan sengaja di lemparkan oleh manusia setengah dewa dan penjilat-penjilatnya ke kandang binatang buas yang siap menyergap dan menyantap kami namun ketika melihat kearah mereka yang seharusnya menolong kami justru pergi dengan senyuman kecil seolah-olah dalam hatinya berkata “selamat jalan kawan, itulah akibatnya anda tidak menjadi manusia munafik”.
            Aku tetap percaya dan yakin bahwa jalan ini merupakan tugas dari seseorang yang beragama untuk membenarkan yang salah, dan aku juga begitu paham dengan langkah ini, manusia yang ada dalam komunitas ini merupakan manusia-manusia  yang didik menjadi seorang pemimpin dan bukan seorang budak yang hanya manuruti segala perintah walaupun tidak sesuai dengan hati nya, maka itu aku tetap teguh mempertahankan Idealisme ini seraya berdoa untuk saudara-saudara ku untuk kembali dan berjuang bersama untuk mencapai suatu kebenaran yang memang hak kita demi meneropong masa depan kita yang lebih jelas.

  Kembali lah kawan…!!!
Kita bentuk pondasi dan Barisan kuat lalu Berteriak untuk kejayaan HMTL tercinta…!!!
HIDUP MAHASISWA…!!!
HIDUP MAHASISWA…!!!
HIDUP MAHASISWA…!!!

3 komentar:

  1. Bagus tulisanmu Gie...cukup menggugah...
    Terus menulis ya. Ada energi tersendiri dari sebuah tulisan :D

    BalasHapus
  2. terima kasih bang.
    "Ada energi tersendiri dari sebuah tulisan" waw..

    BalasHapus
  3. Siapa tau ada cewek yang tertarik sama kamu....
    So bisa mengakhiri masa Paceklik kamu....wkwkwkwk

    BalasHapus