Berawal
dari pertama kali saya menginjakan kaki di suatu komunitas yang begitu kental
dengan warna Hijaunya, dengan modal mental dan doa saya menyatakan siap untuk
mengahadapi segala sesuatunya yang akan terjadi di hari itu dan seterusnya,
terdengar begitu garang teriakan nasehat dari penguasa HMTL dan suara lantang
dari seseorang yang mungkin mereka anggap manusia setengah dewa dalam komunitas
ini, mungkin ini merupakan ucapan selamat datang bagi saya dan teman-teman yang
juga baru pertama kali mendapat sambutan sehangat ini.
Seiring berjalannya waktu saya
begitu yakin bahwa kaki ini sudah begitu tepat menempatkan langahnya karena
banyaknya informasi-informasi yang menjelaskan indahnya masa depan ketika saya
berhasil meninggalkan HMTL tentunya secara terhormat dan dengan prosedur yang
ada, saya bayangkan manisnya hari itu jika memang saya sanggup meraih apa yang di jelaskan dalam informasi
tersebut, dan itu membuat hati ini semakiin mencintai HMTL.
Ketika aliran cinta HMTL yang
semakin deras mengalir di darah ini mulai timbul berbagai pertanyaan di kapala
yang seharusnya begitu mendasar namun sepertinya begitu sulit untuk di pecahan,
jiwa ini mulai merasakan gejolak yang begitu dahsyat, tapi aku yakin bahwa ini
sebenarnya mampu di pecahkan dengan menyatukan ratusan kepala untuk membuat
barisan yang solid dan berteriak satu suara demi tercapainya harapan yang
selama ini menghantui tidur dan mengganggu selera makan.
Barisan itu rasanya begitu sulit
untuk di bentuk, lalu keraguanku muncul atas informasi-informasi tentang
indahnya masa depan, mungkin kepala-kepala komunitas ini sudah penuh atas
dongeng – dongeng tentang masa depan sehingga tidak mampu lagi menerima sesuatu
yang sebenarnya sangat berpotensi untuk mengancam kebenaran dari informasi yang
ada.
Aku kembali berpikir sebenarnya
tidak ada yang kurang dari HMTL, dari awal aku menginjakan kaki disini dengan
sambutan yang begitu lain dari pada yang lain, hingga aku di bentuk seperti
ini, lalu kemana mereka yang menganggap dirinya sebagai seseorang yang mendidik
??? mengapa hanya segelintir orang yang merasa terganggu atas ancaman ini ???
bukankah ini adalah kegelisahan bersama ???
Aku dan mereka yang berani
mempertanyakan ini merasa seperti orang-orang yang terpilih dan sengaja di
lemparkan oleh manusia setengah dewa dan penjilat-penjilatnya ke kandang
binatang buas yang siap menyergap dan menyantap kami namun ketika melihat kearah
mereka yang seharusnya menolong kami justru pergi dengan senyuman kecil
seolah-olah dalam hatinya berkata “selamat jalan kawan, itulah akibatnya anda
tidak menjadi manusia munafik”.
Aku tetap percaya dan yakin bahwa
jalan ini merupakan tugas dari seseorang yang beragama untuk membenarkan yang
salah, dan aku juga begitu paham dengan langkah ini, manusia yang ada dalam
komunitas ini merupakan manusia-manusia
yang didik menjadi seorang pemimpin dan bukan seorang budak yang hanya
manuruti segala perintah walaupun tidak sesuai dengan hati nya, maka itu aku
tetap teguh mempertahankan Idealisme ini seraya berdoa untuk saudara-saudara ku
untuk kembali dan berjuang bersama untuk mencapai suatu kebenaran yang memang
hak kita demi meneropong masa depan kita yang lebih jelas.
Kembali
lah kawan…!!!
Kita
bentuk pondasi dan Barisan kuat lalu Berteriak untuk kejayaan HMTL tercinta…!!!
HIDUP
MAHASISWA…!!!
HIDUP
MAHASISWA…!!!
HIDUP
MAHASISWA…!!!
Bagus tulisanmu Gie...cukup menggugah...
BalasHapusTerus menulis ya. Ada energi tersendiri dari sebuah tulisan :D
terima kasih bang.
BalasHapus"Ada energi tersendiri dari sebuah tulisan" waw..
Siapa tau ada cewek yang tertarik sama kamu....
BalasHapusSo bisa mengakhiri masa Paceklik kamu....wkwkwkwk