“ Jika Hari ini kita
ditanya apakah Republik ini kaya raya? Hampir pasti jawaban kita adalah
Indonesia bangsa yang kaya raya, kaya akan tambang, minyak, gas, hutan, dan
lain-lain. Mengapa sedikit sekali yang menjawab bahwa kekayaan Bangsa Indonesia
adalah pada manusia Indonesia, Disini pentingnya kita untuk memunculkan jawaban
itu. “
Kawan-kawan
seperjuangan, Seperti kita ketahui bahwa republik ini didirikan bukan dengan
cita-cita, namun republik ini didirikan dengan janji, Republik ini berjanji
kepada setiap anak Indonesia bahwa akan melindungi, mencerdaskan, mensejahteraan, dan akan
memproduksi manusia-manusia berkualitas yang akan memainkan peran di tingkat global.
Kita patut bersyukur bahwa sebagian dari saudara-saudara kita sudah terpenuhi
oleh janji tersebut.
Tantangan
Indonesia pada saat kemerdekaan dahulu sangat luar biasa, tetapi ada satu hal
yang menarik, disaat Indonesia berada pada kondisi yang luar biasa sulit,
kemiskinan merata, ketidak sejahteraan merata, ketidak amanan di mana-mana,
kecerdasan rakyat yang masih sangat minim, infrastruktur yang rusak, dan
lain-lain. Namun pada kondisi Indonesia saat itu muncul gelombang Optimesme yang
luar biasa dari para pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia, padahal mereka
memiliki segala syarat untuk pesimis dalam meraih kemerdekaan namun mereka
tetap memilih optimis sebagai jalan hidupnya saat itu karena mereka sadar betul
bahwa kemerdekaan mampu menjadi jembatan emas dalam melanjutkan keberlangsungan
Indonesia yang lebih baik.
Republik
Indonesia didirikan oleh orang-orang yang terdidik, kurang lebih sudah 67 tahun
kita (rakyat Indonesia) merasakan kemerdekaan, namun keyakinan para pemimpin
kemerdekaan sampai saat ini belum terbukti secara merata sampai ke seluruh
pelosok negeri ini, kesejahteraan yang belum merata seakan-akan menjadi bukti
bahwa negeri ini belum sepenuhnya merdeka. Mereka juga tidak mau terlahir
dengan nasib yang kurang beruntung.
Disinilah tanggung jawab kita sebagai kaum
muda Intelktual (Mahasiswa) untuk lebih mengoptimalkan fungsi “Agent of change” . karena sebenarnya
pendidikan bukan semata-mata tanggung jawab tenaga pengajar di sekolah sampai
perguruan tinggi, Pendidikan memang secara konsitutional menjadi tanggung jawab
suatu Negara, namun secara moral pendidikan juga menjadi tanggung jawab seluruh
orang terdidik. Jadi mulai saat ini marilah kita merasakan bahwa pendidikan
adalah menjadi tanggung jawab bersama, dengan kita merasa ini menjadi masalah
bersama maka kita juga melakukan sesuatu.
Kita
yang saat ini masih mengenyam dunia pendidikan ini sudah sepatutnya untuk
meluruskan segala sesuatu yang dianggap keliru, jangan pernah merasa ragu atau
takut untuk bertanya dan meminta kejelasan seandainya kita merasa dirugikan
dalam sistem birokrasi yang sudah keluar jalur, karena ini juga merupakan
bentuk eksekusi kita kaum muda dalam meluruskan suatu pendidikan yang berkualitas
demi terciptanya perguruan tinggi yang memproduksi sarjana-sarjana berkualitas
pula dan siap memberi “kemerdekaan sesungguhnya” bagi Indonesia, Ingat bahwa
pendidikan juga menjadi tanggung jawab kita sebagai orang terdidik.
Mari
bersama kawan, kita lahirkan optimisme dalam diri kita dan tularkan kepada
bangsa ini, bangsa ini sudah menunggu kita kaum muda Indonesia untuk berperan. Berjanjilah
pada diri sendiri bahwa anak cucu kita nanti akan hidup dalam bangsa yang
sejahtera dan cerdas. Ini waktunya, sudah kenyang kita mendengar cerita-cerita
dari yang tua, dan saat ini giliran kita kaum muda meraih cita-cita bangsa.
HIDUP MAHASISWA INDONESIA !!!!
(* tulisan ini terinspirasi dari sambutan Anies Rasyid Baswedan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar